Selasa, 29 April 2008

Mengapa Sholawat

Subhan_Allah by Sighing quietly

"Eid Mubarak" by muslimz


Mengapa harus sholawat
Oleh
Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd
Pengasuh
Pondok Pesantren

“MANBAUL QUR’AN”
Sukosono,
Jepara



Semakin manusia mempunyai adab/tatakrama, semakin pandai seorang hamba bersyukur itulah salah satu tanda yang paling utama keluhuran budi manusia.
Tertarik membaca artikel Nurull Hudha Bellina Mahasisa Fakultas Seni Rupa [UNY] yang mengakhiri tulisannya dengan suatu ajakan antara lain :

Ibu, mari kita senantiasa memperbaiki diri, tekun mengkaji, dan berusaha menjadi hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa yang shalihah sehingga dapat mendidik anak-anak yang kelak menjadi penolong agama AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Ilmu merupakan pemelihara iman, maka selain menumbuhkan keimanan dalam jiwa anak, bekali pula mereka dengan ilmu sehingga mereka menjadi generasi-generasi mu’min yang kokoh.

Bukankah Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, sebagai pendidik dan perantara utama bagi pengetahuan dan keimanan hamba hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Berdasarkan logika tersebut, Beliau merupakan “Kekasih” pilihan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa yang paling besar jasanya memberikan contah akhlak yang mulia.


Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung
68. Al Qalam [68] : 4


Dalam kontek membalas jasa dan berterimakasih kepada Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, maka AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa memerintahkan bersholawat untuk Beliau. Dan
perlu diingat bahwa perintah bersholawat bukan inisiatif atau kehendak pribadi Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, akan tetapi bersumber dari Firman AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa


Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].

[1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230] dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai nabi.
QS. Al Ahzab [33] : 56


Apa yang tersurat dalam Al Qur’an, jika kita pandai membaca apa yang tersirat niscaya hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa akan selamat dunia dan akhirat, amin


Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka.
QS. Muhammad [47] : 2


Insya Allah, penulis akan selalu medampingi redaksi airmatamursid dan memberikan masukan dan semoga bermanfa’at buat diri pribadi penulis juga pembaca yang dicintai AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa.
selain itu penulis tidak akan mengupas secara detail “mengapa harus sholawat” tak lupa semoga langkah kita selalu mendapat ridlo, amin.

Senin, 28 April 2008

Ibu dan anak

" green muslim women " by Nurull Hudha Bellina


"Yoruba Wedding_Muslim Women by ademmm



IBU YANG BAIK MENCETAK ANAK YANG BAIK

Oleh
Nurull Hudha Bellina


Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa
Universitas Negeri Jogjakarta
Tingkat akhir




Ketika melihat seorang anak yang perilakunya kurang baik, orang lain cenderung berpendapat bahwa itu merupakan pengaruh pola asuh orang tua yang kurang tepat, dan sering kali perilaku anak dianggap sebagai cermin pribadi orang tuanya.

Ternyata, pendapat tersebut bukan sekedar pernyataan yang bisa dipandang sebelah mata, akan tetapi benar-benar perlu kita perhatikan karena sesuai dengan Sabda Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW. bahwa :

”Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci.
Ayah ibu-nyalah yang kelak menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”
HR. Bukhari


Dapatlah kita pahami bahwa ayah dan ibu mempunyai peran yang sangat penting dalam proses perkembangan dan pembentukan pribadi anak, pola asuh dari kedua orang tua-lah yang akan menuntun perilaku anak ke arah kebaikan atau justru sebaliknya.
Kriteria manusia yang paling baik menurut Allah telah tersurat jelas dalam firman_Nya
AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa


“...Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu...”
QS.Al-Hujuraat [49] : 13


Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, namun Allah Swt membekali setiap diri dengan pendengaran, penglihatan, dan hati supaya dipergunakan untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan keesaan-Nya.


“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur
QS. An-Nahl [16] : 78


Ketika seseorang bersungguh-sungguh mempergunakan potensi tersebut untuk memahami tujuan hidupnya, kemudian ia menjalani dan mengisi kehidupan dengan amal sholeh, itulah jalan orang yang bertaqwa, dan itulah yang kelak menyelamatkannya dari siksa api neraka.


“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
QS Al-A’raaf [7] : 179


Allah Maha Mengenal dan Maha Mengetahui. Dia sangat mengerti bahwa manusia dengan berbagai kekurangannya tidak akan mampu menemukan dan menjalani keimanan tanpa petunjuk dari-Nya. Maka Allah memberikan dua hal kepada manusia yang jika ia mengikutinya, maka ia akan jauh dari kesesatan, sebagaimana yang tertulis dalam firman_Nya
AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata"
QS.Ali Imran [3] : 164


Al-Qur’an adalah rahmat bagi umat manusia yang akan menuntunnya ke jalan keimanan. Maka dalam hal ini orang tua harus memperkenalkan dan menanamkan kecintaan dan pemahaman yang lurus terhadap Al-Qur’an pada anak, karena inilah sumber ilmu terbaik yang diberikan oleh Allah Swt.
Allah telah memberi amanah kepada setiap hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa


”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...”
QS. At-Tahrim [66] : 6


Setiap manusia mempunyai kewajiban untuk memelihara diri dan keluarganya dari kesesatan yang mengarah pada siksa api neraka dengan mengikuti atau mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah.
Kemudian dalam hal ini dapat kita ambil pengertian bahwa kehadiran orang tua diperlukan untuk senantiasa mendampingi dan mengarahkan tiap langkah perkembangan anak, memahamkannya pada Al-Qur’an sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang bertaqwa.
Allah memberi amanah kepada ’orang-orang yang beriman’, artinya bukan hanya ibu tapi juga ayah.
Porsi kehadiran seorang ayah bukan sebagai pencari nafkah saja, akan tetapi ayah pun memiliki peran penting dalam pendidikan dan pengasuhan anak, bahkan dapat dikatakan setara dengan peran ibu, hanya sedikit berbeda kadar kualitas dan kuantitasnya.

Demikian penting hubungan ayah dan anak hingga Allah menamai salah satu surat dalam Al-Qur’an dengan nama seorang ayah yang begitu piawai mendidik anaknya, nasehat-nasehat yang disampaikan pada sang anak tertulis jelas dalam QS. Luqman sehingga kita pun dapat mengambil pelajaran daripadanya. Meskipun demikian, mari kita ingat kembali hadist berikut ini:

Dari abu Hurairah ra, dia menceritakan, ada seseorang yang datang kepada Rasulullah Saw seraya bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak saya pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab: “Ibumu” Orang itu bertanya lagi: “Lalu siapa?”, “Ibumu” jawab beliau. “Lalu siapa lagi?” Tanya orang itu. Beliau pun menjawab: “Ibumu”. Selanjutnya bertanya: “Lalu siapa?”, beliau menjawab: “Bapakmu”.
HR. Bukhari-Muslim


Sebelumnya telah dikatakan bahwa peran kedua orang tua dalam mendidik anak hampir setara, tapi mengapa Rasulullah Saw begitu mengutamakan ibu? Sebenarnya hal tersebut terkait erat dengan faktor qudwah, yaitu figur, panutan, atau teladan. Dibandingkan dengan ayah, ibu biasanya lebih banyak mengisi waktu bersama anak. Ibu yang biasa mendampingi anak dalam setiap aktivitasnya, dan ibu juga yang menyediakan setiap keperluannya.
Maka wajar jika intensitas pertemuan tersebut membuat figur ibu begitu melekat dalam hati si anak. Anak belajar dari teladan yang ditampilkan oleh lingkungan, lebih banyak memahami dan melakukan sesuatu dari apa yang mereka lihat, bukan dari apa yang disampaikan kepada mereka.
Ketika kita jumpai seorang ibu menyuruh anaknya untuk makan sambil duduk tetapi sang anak tetap tidak mau, boleh jadi karena beberapa kali ia pernah melihat ibunya makan sambil berdiri atau bahkan sambil jalan, sehingga diminta berapa kali pun sang anak tidak akan menurut.
Jika ada anak yang sudah cukup besar tetapi tidak mau memakai pakaian dan sepatunya sendiri, boleh jadi karena ibunya selalu melakukan hal-hal tersebut untuknya dan kurang memberi kesempatan padanya untuk mencoba melakukan sendiri, sehingga ia terbiasa dibantu. Anak-anak memang baru mengetahui sedikit hal, tapi mereka bukan sulit memahami (kecuali dalam kasus tertentu). Anak-anak justru mempunyai kemampuan untuk mempelajari suatu hal dengan sangat cepat, maka mari kita perhatikan akhlaq kita, karena disengaja maupun tidak, apa yang tampak dari diri kita akan ditiru oleh si buah hati.

Otak anak berkembang hingga mencapai perkembangan 80% dari sempurna ketika anak berusia 5 tahun, tinggal 20% lagi perkembangan otak yang masih bisa dioptimalkan selama sisa usianya. Artinya, pengalaman; lingkungan; pola asuh; pola didik; dan pola hidup yang dialami pada 5 tahun awal kehidupan amat besar pengaruhnya pada pembentukan pribadi seseorang.

Dalam hal ini wanita atau ibu adalah sumber belajar anak yang pertama dan utama, sehingga bagaimana pribadi anak terbentuk sangat dipengaruhi oleh bagaimana ibu mengkondisikan anak untuk menerima stimulasi-stimulasi perkembangan yang ibu berikan, tentu saja berbagai stimulasi harus diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak pada usianya supaya timbul dampak yang optimal. Ibu yang shalihah akan senantiasa berusaha mengenalkan dan mendekatkan anak pada Allah, berusaha supaya anak memiliki hati yang lembut sehingga mudah menerima kebenaran, sehingga kelak mereka termasuk dalam golongan manusia yang baik sesuai kriteria yang Allah tetapkan. Manusia-manusia bertaqwa inilah yang akan membawa kebaikan di muka bumi, sebagaimana firman AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa


“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi...”
QS.Al-A’raaf [7] : 96


Ibu, mari kita senantiasa memperbaiki diri, tekun mengkaji, dan berusaha menjadi hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa yang shalihah sehingga dapat mendidik anak-anak yang kelak menjadi penolong agama Allah Swt. Ilmu merupakan pemelihara iman, maka selain menumbuhkan keimanan dalam jiwa anak, bekali pula mereka dengan ilmu sehingga mereka menjadi generasi-generasi mu’min yang kokoh.

Belajar menulis




BELAJAR MENULIS
Oleh
Istikharoh


Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadis
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jogjakarta

Ya Robb
perkenankanlah hamba menulis Firman MU
dengan jari jemariku
Ya Robb
hamba latihan belajar menulis Al Qur'an,
Ya Robb perkenankanlah
sesungguhnya hamba hanya mencari ridlo MU
jika hamba salah niat dalam mengawali menulis
ampuni hamba Ya Robb

Minggu, 27 April 2008

Bertemu Kekasih

"Aqsa" by Sultanmahmood

"Allah" by Sighing quietly

Bertemu Kekasih
Oleh

Yuliana PP


Alumni Jurusan Aqidah Filsafat
Fakultas Usulludin
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jogjakarta




“Wahai engkau yang tersenyum lebih manis dari madu, sesungguhnya bertemu denganmu adalah jawaban dari setiap pertanyaan” [Maulana Rumi dalam Masnawai]

Si Pecinta adalah “hamba” yang mempunyai naluri untuk mencintai, dalam artikel ini penulis tidak akan mengupas secara linguistic [bahasa] tentang si pencinta [hamba], karena penulis sadar bahwa tidak punya kemampuan untuk hal itu, akan tetapi penulis mencoba untuk memberikan interpretasi atas kecintaan dari si pencipta [hamba]. Semoga hal ini bisa memberikan faedah bagi para pecinta dan yang sedang mengalami jatuh cinta, terlebih sebagai wujud cinta kepada “Sang Kekasih” Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW.

Rasa cinta pada dasarnya merupakan naluri dasar yang dianugerahkan oleh “Sang Pencipta” AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa , kepada setiap hamba_Nya. Bahkan binatang yang diklaim sebagian orang sebagai makhluk tanpa akal budi juga memiliki naluri “cinta” Kita amati induk ayam yang akan selalu menjaga anak_anaknya yang masih kecil dari gangguan makhluk yang akan mencederai karena naluri rasa cinta, tidak luput binatang buas pun mempunyai naluri rasa cinta, melindungi kepada anak_anaknya. Subhanallah.

Demikian pula manusia manusia sebagai makhluk paling rasional memiliki akal budi yang lebih mampu menerjemahkan “makna” cinta pada proporsinya, namun demikian tidak sepenuhnya akal budinya berfungdi dengan baik jika tidak didasari dengan kesadaran “primordial” yang telah diterapkan dalam Firman Nya.
Bukankah sejak zaman azali manusia telah mengadakan perjanjian primordial [meminjam istilah Cak Nur Almarhum] dengan Sang Pencipta



Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Al A'raaf [7] : 172


Karena itu sudah sewajarnya setiap manusia mempersembahkan rasa cinta kepada_Nya.
Rasa cinta yang mendasar adalah ketika seorang mampu menerjemahkan cinta itu dalam perilakunya. Bukankah cinta kepada_Nya berarti juga mencinta kekasih_Nya ? Sang “Khairul Anam” putra “Abdullah” bin Abdul Mutholib adalah hamba yang mendapat sampur kekasih pilihan_Nya. Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, beliaulah pemangku kesempurnaan yang dianugerahkan oleh_Nya. Jadi sudah sewajarnya setiap manusia yang merasa mencintainya_Nya juga mencintai kekasih_Nya, yakni Al Amin yang terpercaya.

Mencintai Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW. Bukanlah suatu hal yang bersifat “teoritis” tapi “realistis”. Bukankah mencintai kekasih juga berarti siap berkorban untuknya. Apapun akan diberikan si pencinta agar bias bersua dengan yang dicintai.

Alangkah indah hidup bila senantiasa bersua dan bersama dengan yang dicintai. Namun apalah daya saat ini bukanlah zaman Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Muhammad SAW, maka tiada mungkin pada saat ini berkumpul bersamanya. Namun demikian rasanya bersua dengan beliau pun serasa sudah memenuhi dahaga untuk berkumpul bersama meski hanya lewat “mimpi”. Tak berlebihan kiranya bila ibn ‘Araby melukiskan suatu keindahan yang tida terhingga pada saat kekasih menampakkan diri kepada yang mengasihi

“ La insu yasfigfiu lilgalby illa”
Idza tajalla lahu al habibu”

“Tak satupun keindahan yang mampu menghibur hati, selain”
ketika kekasih menampakkan diri

Demikian pula kecintaan kepada Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Muhammad SAW akan terasa terobati dikala si pecinta mampu bersua dengannya mesti hanya lewat mimpi, sehingga segala penantian tidak terasa sia sia tatkala keinginannya tercapai.

Hidup si pencinta akan terasa lebih berarti dengan tercapainya keinginan bersua dengan yang dicinta, bahkan jika boleh memilih si pencinta tidak ingin berpisah dengan yang dicintainya.

Bukankah Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW pernah mengajarkan bahwa seorang pecinta yang bermimpi bertemu dengannya akan teruraikan segala k3esulitannya dan terselesaikan pula segala persoalannya.

Betapa Maha Agung dan Welas asih Sang Pencipta “AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa”. Rasa cinta yang dimiliki si pecinta “hamba” benar benar dirasuki rasa cinta yang dalam kepada kekasihNya Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Muhammad SAW.

Bahkan ibn ‘Araby lebih lanjut mengajarkan do’a bagi si pecinta tentang keagungan cinta yang yang dipanjatkan kepada “Sang Pencipta Cinta” AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa

Harga cinta adalah “tak pernah berakhir dan tak ada obatnya”
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kerinduan
Akan cinta bukan rasa cinta itu
Agar aku menikmati kebahagiaan

Si pecinta akan senantiasa merasakan kerinduan yang mendalam kepada yang dicintainya. Bahkan dengan mengingatnya si pecinta akan lebih berharga dan bersemangat dalam menghadapi kehidupannya mesti tanpa bersua dengannya.

Apapun yang dilakukan si pecinta akan lebih berarti tatkala didasari akan ingatan kepada yang dicintai. Demikian pula segala hal yang didasarkan pada kecintaan akan Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, sungguh akan terasa indah, bahkan yang tersulit apapun akan terasa mudah tatkala ingatan kepada kekasih menghiasi setiap langkahnya.
Dalam setiap langkah tiada pernah lepas lisan dan hatinya
menyebut kekasih yang dicintai’
Ya Nabi,
Ya Rasul,
Engkaulah rembulan
hamba merindukan pencerahan di malam gulita
Engkaulah pembawa lentera penerang kedalam jiwa tiap hamba
Setiap hamba mengharap cinta
Lantunan Salawat dan do’a keselamatan atasmu
Tiada cukup mengobati rasa rindu kepadamu.
Namun senantiasa menyebut namamu setiap nafasku
Bersamaan pula menyebut Asma_Nya
Rasa rindu serasa mengobati kerinduanku padamu,
Harapan dan sederet do’a senantiasa hamba lantunkan
Setiap permohonan kepada MU Ya Robb
Suatu sa’at hamba dapat bersua dan berkumpul
Dengan kekasih di kehidupan yang abadi
Bukankah Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW
Pernah memberikan rasa “bahagia” kepada si pencinta
Bahwa mereka akan dikumpulkan dengan hamba yang dicintai
“anta man ahbabta”
Dengan mencintai Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW
Semoga Sang Pencipta rasa cinta yakni AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Akan mengumpulkan kita dengan ……
Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW
Pada kehidupan yang abadi kelak
Amin.

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].

[1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230] dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai nabi.
QS. Al Ahzab [33] 56

Santri asal Kota Ukir Jepara


Nota : http://www.airmatamursid.blogspot.com/ sedikit merubah format [tidak merubah arti] agar mudah difahami “awam”

Jumat, 25 April 2008

QS.At Taubah [9] :122

Mursid Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqshabandiyyah Al Utsmaniyyyah
Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi


ILMU
oleh

Rifda Muftiyyah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi
Tingkat akhir



Dalam kenyataan manusia sangat membutuhkan ilmu, sebelum manusia mendambakan mengenal ataupun mencintai Allah
Kita harus terlebih dahulu mencermati seperti apa yang ditulis
oleh Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd Pengasuh Pondok Pesantren “MANBAUL QUR’AN Sukosono, Jepara
Beliau menulis dalam website ini dengan judul [Takdir Mu’allaq] tertulis sebagai berikut
……. sekarang kita mulai mencoba mencermati rahasia yang tersurat dalam AlQur’an dan sebagai hamba Allah kita mulai belajar membaca sesuatu yang tersirat dari titik menuju titik hingga kita berharap deretan titik itu dapat menjadikan garis lurus hingga kita mampu mencinta Allah SWT.

Penulis ingin menyampaikan dan menganalisa apa yang ditulis beliau adalah “manusia” sebelum mendambakan mengenal dan mencintai Allah terlebih dahulu harus mempelajari ilmu agama sehingga hatinya menjadi ta’at, menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarangan oleh Allah dan Rasul.

Setelah manusia ta’at baru mulai belajar dengan rahasia yang terkandung dalam rahasia batinnya, jika penulis sampaikan dengan kata yang lugas manusia harus bertaubat terlebih dahulu, hingga minimal dapat mengenali “hawa nafsu” yang melekat didalam hati dan pokok permasalahan ini seperti perjalanan musafir, perjalanan yang panjang tersebut hanya mencari “ridho” Allah

Untuk perjalanan yang panjang tersebut manusia butuh guru/mursid, sesungguhnya manusia tidak dapat berjalan sendiri untuk menggapai dapat mencintai Allah, seperti yang penulis tulis dalam website ini dengan judul Dzurriyah Bissabab.

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
QS.At Taubah [9] : 122

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al Mujaadilah [58] : 11

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Al A'raaf [7] : 176

Semoga apa yang penulis utarakan dengan singkat dalam website airmatamursid.blogspot.com bermanfa’at untuk penulis pribadi dan semoga bermanfa’at untuk orang lain, amin.
Penulis ucapkan terimakasih kepada airmatamursid yang telah menjalin hubungan baik kepada kami, semoga silaturohim ini mendapat ridho Allah, amin

Kamis, 24 April 2008

QS.Al A'raaf [7] : 57

"Iskamic World" by Sultanmahmood
Brother, your religion and photography inspires me, thank



Maghrib
Oleh
Latifatul Muthi

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Matematika






kuning keemasan
bola merah bersembunyi
malu pada lembutnya angin
gemercik hembusannya
aku memandang sore yang tersenyum
dibalut getar dawai mata
keraguan menyelinap
bangunkan kekasih
sebut namaMU tentramkan hati
pasrah jiwa tak tertahan
do’a bibir hiasi maghrib
Ya Roob…… maghrib
benar…… benar maghrib





Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
QS. Al A’raaf [7] : 57

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya
QS.Hijr [15] : 22

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], padahal kamu mengetahui.
QS.Al Baqarah [2] : 22

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
QS. Al Baqarah [2] : 21

kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.
QS. Al Baqarah [2] : 160



Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
QS. Al Israa' [17] : 24


(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
QS. Ar Ra’d [13] :28



Note : Uthi, thank you



Rabu, 23 April 2008

QS. Ali Imran [3] : 38


DevID by CanEyeballsBounce by Muslim Women



PAGI YANG CERAH
Oleh
Latifatul Muthi

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Matematika




pagi yang cerah
dingin merayap sumsum
senyum manis menyambut
aku dendangkan keangkuhanku
keikhlasan teruji dengan kemalasan
aku berlindung hanya kepada MU
aku mohon dengan cintaku
Ya Robb, sampaikan bakti untuk keluargaku
di depan tungku kehangatan
pagi yang cerah


Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
QS. Ali Imran [3]: 38


Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
QS. Al Baqarah [2] : 177

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
QS. An Nisaa’ [4] : 36

QS. Al Israa' [17] : 78

"Paint the islamic world" by Sultanmahmood


September day of remember by Sultanmahmood
brother, your religion and photography inspires me and thank, Baraka Allah

PAGI YANG MENGGELAP
Oleh
Latifatul Muthi

Mahasiswa Universitas Islam Sunankalijaga
Jurusan Matematika
Tingkat akhir




aku terlelap dalam pagi yang terang
hingga pagipun semakin gelap
aku begitu bodoh dan terbuai
rayuan pagi yang terlena
dengan senyum memikat

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh[865]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

[865] ayat Ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima. tergelincir matahari untuk waktu shalat Zhuhur dan Ashar, gelap malam untuk waktu Magrib dan Isya.
QS. Al Israa’ [ 17 ] : 78


pagi yang gelap
bangunkan aku dari buaian
KAU cabik mata lemah
jangan ulang lagi, aku taubat ya Roob
biarkan aku bangun
dengan senyum dan cahaya

Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.).
QS. Al Maidah [5] : 83

Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana..
QS. Yusuf [12] : 100

note: Uthi, thank you for poetry, your relegion

Selasa, 22 April 2008

Lembut NYA sapa MU


Project 1 : Saff by Muslim Women



Lembut NYA sapa MU
Oleh
Latifatul Muthi

Mahasiswa Universitas Islam Sunankalijaga
Jurusan Matematika
Tingkat akhir





aku mendengar,
sungguh aku mendengar,
walau aku tak melihat,
aku merasakan’
lembut sapa MU

Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
QS.Al An'aam [6] :2



menangis aku sejenak
untuk meresapi dan merenung
betapa lembut sapaMU
lembut dan lembut

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
QS. Al Baqarah [2] : 183



aku akan selalu menunggu
dalam pondokku
kelembutan sapaMU
menghancurkan kerasnya batu
penghalang sapaMU

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
QS. Al Baqarah [2] : 83


betapa lembut sapaMU
menggetarkan jiwaku
mencoreng ragaku
sapalah aku
dengan sapa terlembutMU

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.
QS.Ar Ra'd [13] 15


Takdir Mu'allaq


"All the same" by Muslimz

Ethiopia Muslim Kids - Islam by Ademmm


" a way " by elbrg3
Takdir Mu’allaq
Oleh
Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd

Pengasuh
Pondok Pesantren
“MANBAUL QUR’AN”
Sukosono,
Jepara


Setelah kita mengenal Takdir Mubrom yaitu ketentuan Allah SWT yang tidak dapat dirubah, kita sudah sedikit mendalami sekelumit & mencoba membuka simpul-simpul rashasia yang telah difirmankan Allah SWT, sekarang kita mulai mencoba mencermati rahasia yang tersurat dalam AlQur’an dan sebagai hamba Allah kita mulai belajar membaca sesuatu yang tersirat dari titik menuju titik hingga kita berharap deretan titik itu dapat menjadikan garis lurus hingga kita mampu mencinta Allah SWT.


Ya Allah takdirkan hamba ini menjadi hamba yang senantiasa berusaha dan berdo’a dan selalu ridlo dengan ketentuan takdirMU jauhkanlah hamba dari siksa kubur dan siksa api neraka



Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup[191]. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".

[191] sebagian Mufassirin memberi misal untuk ayat Ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.
QS. Ali Imran [3] : 27


Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang Telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan Hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."
QS. At Taubah [9] : 51


Allah SWT tetap memberikan kelonggoran kepada manusia walaupun semua kehidupan manusia dan semua makhluk ciptaan Allah telah diatur dengan ketentuan Takdir Mubrom, Allah memberikan kelonggaran dengan Takdir Mu’allaq yaitu takdir yang manusia diberikan kelonggaran berusaha semaximal mungkin agar apa yang dicitakan dapat terwujud, akan tetapi bukankah manusia masih bergelut dan terselimuti dengan hawa nafsu ? untuk hal yang demikian ini manusia harus tetap waspada dan memasukkan Takdir Mubrom dalam relunghati, agar hati manusia tidak takabur dan terlena dengan adanya Takdir Mu’allaq. Sungguh manusia hanya berusaha dan berdo’a sedang keputusan akhir adalah Allah yang Maha pengasih dan penyayang


Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

[98] Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
QS. Al Baqarah [2] : 152


Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.
QS. Al Ahzab [33] 41, 42

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: Salam[1224]; dan dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.

[1224] artinya: sejahtera dari segala bencana
QS. Al Ahzab [33] 43, 44

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
QS. Ath Thalaaq [65] : 3


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
QS Ibrahim [14] : 7

Senin, 21 April 2008

Takdir Mubrom

best time to make dua_by adeeem

Bangladesh muslim_by Adeeem

Bangladesh muslim boy mosque_by Adeeem
Brother, baraka Allah gallery and thank


Takdir Mubrom
Oleh
Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd

Pengasuh
Pondok Pesantren
“MANBAUL QUR’AN”
Sukosono,
Jepara



Takdir Mubrom yaitu ketentuan Allah SWT yang tidak dapat dirubah, kita mencoba mencermati takdir sebelum penciptaan.


Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. Ali Imran [3] : 6


Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
QS.Al An’am [6] : 59

Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam Kitab yang nyata (Lauhul mahfuzh).
QS. An Naml [27] : 75


Mencermati takdir adalah hal yang paling sulit untuk diterapkan kedalam hati manusia, karena ketentuan Allah adalah hak yang pasti tidak dapat berkurang tidak lebih.

Sedang manusia hanya dapat menganalisa dan berusaha semaksimal mungkin. Kadang terlupakan dengan ketentuan Allah dimana kita dituntut wajib ridha. Jika kita ditimpa musibah “kematian anaksabarkekurangan rejeki “sabar” ataupun kelebihan rejeki syukurselintas contoh dalam kehidupan manusia
Pokok permasalahan yang kita hadapi sebagai hamba Allah hanya melantunkan rasa syukur dan sabar keduanya adalah kunci pendekatan diri kita kepada Allah SWT.
Kita harus berusaha konsisten dan mencoba menyesuaikan diri dengan takdir Allah dengan ridho, apapun kehendak Allah yang pahit getir jika kita ridlo niscaya Allah akan menggantikan dengan kenikmatan.


Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan Karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
QS. Al Baqarah [2] : 272

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang Telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
QS. Ali Imran [3] : 145



Minggu, 20 April 2008

Dzurriyyah bissabab

Laa IIaaha IllallaHh_by poprage_by *muslimz

Lafzullah_ by *muslimz

Islam and pease _by *muslimz

Dzurriyyah Bissabab
oleh :
Rifda Muftiyyah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi
Tingkat akhir



Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain. Muballigh juga adalah guru, hanya saja penyebaran ilmu melalui ceramah pada majlis majlis dengan waktu dan tempat tertentu [sesaat]. [1] akan tetapi sayangnya, kenapa kita masih suka memilih untuk menghadiri maljis yang muballighnya cenderung memiliki selera humor yang tinggi ? sehingga timbul di masyarakat awam “mubaligh yang tidak punya selera humor maka tidak laku jual” Padahal inti dari ceramah adalah ilmu yang disampaikan, kita menghadiri majlis sebaiknya dijatuhkan niat untuk mencari ilmu, sedang ilmu yang bermanfa’at adalah : ilmu yang dapat menumbuh suburkan kedekatan hati kepada Sang Pencipta Allah SWT.

Kita cermati kedudukan ilmu, agar kita meniti kehidupan ini untuk mencapai kata hati, umur pendek “bermanfa’at “ dbandingkan umur panjang “tidak bermanfa’at” Membaca [website airmatamursid.blogspot.com]. menambah wawasan & sumber inspiras bagi penulis tentang pengetahuan dzikir. Sedangkan dzikir tidak hanya terbatas dalam arti melafalkan lafadz-lafadz dzikir, akan tetapi mencermati atau mencari ilmu dengan menekuni di majlis ta’lim atau bertadabbur [mengangan-angan ciptaan Allah SWT] pada alam semesta dan terciptanya siang malam, gelap terang, api air, panas dingin, langit bumi, tak terhingga bila kita berenung kepada alam semesta ini. Subhanallah



Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
QS. Al Baqarah [2] 269


Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.
QS. An Nisaa’ [4] : 162


Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
QS Albaqarah [2] : 151


Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung
QS. Jumu’ah [62] : 10


Betapa orang yang berdzikir akan mendapatkan keberuntungan, tidak terbatas untruk pribadi akan tetapi juga sampai pada radius tertentu bahkan dapat pada anak, cucu dan keturunnya.
Analognya ketika si wulan berada dalam surga akan tetapi tidak bersama keluaganya, maka si wulan bertanya kepada malaikat “kenapa keluargaku tidak bersamaku dalam surga. Ketika itu malakat menjawab ” karena amalan keluargamu tidak sama dengan amalanmu. Maka si wulan menimpali “aku berdzikir dan berdo’a tidak untuk diriku pribadi akan tetapi aku berdo’a juga untuk anak, cucu dan seluruh kerabatku berjejer dalam sederet do’a-do’aku.

Sayyidina [ Nabi] Ibrahim as memanjatkan do’a untuk keluarga, keturunan dan kaum pada negerinya

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, Kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa):
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui"
QS. Al Baqarah [2] : 126-127


Itulah yang disebut dengan dzurriyyah binnasab [keturunan sebab nasab]. Keutamaan yang dilakukan oleh seorang akan dirasakan pula astar [bekas]nya oleh keturunan-keturunannya [karena ada hubungan nasab]


Yang kedua yaitu, dzurriyyah bissabab [iman yang dibentuk karena adanya suatu sebab]. Yang dimaksud sebab disini yakni hubungan antara guru/mursid dan murid.. Hubungan ini jelas terlihat pada para guru/mursid thoriqoh,. Terdengar tawassul yang dilantunkan adalah untuk gurunya, gurunya guru, gurunya gurunya guru dan setersnya secara kesinambungan.

Maka dari itu penulis dan kita selayaknya berdzikir dengan “tholabul ilmi” atau berthoriqoh [mencari jalan "keridloan Allah"] sedini mungkin. Karena jika kita menunda dengan alasan masih repot, masih muda, dan seribu alasan “tidak” maka sesungguhnya repot, masih muda dan seribu alasan “tidak” itu adalah masalah “hati”


Jika kamu melahirkan sesuatu atau menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala sesuatu.
QS. Al Ahzab [33] 54



Semoga kita ditakdirkan menjadi orang-orang istiqomah mengingat dan berdzikir kepada Allah SWT, pada setiap detak jantung kita mendapat ridlo dari Allah SWT untuk melafalkan lafadz Laa IIaaha IllallaHh, amin


[1] yang dimaksud Muballigh di sini adalah orang yang menyampaikan ilmu melalui ceramah/pidato di tempat/waktu/acara tertentu.


Catatan :

Tulisan ini dikirim oleh penulis Insya Allah pada tanggal 2 April 2008 [melalui Email pribadi]
Uthi, Baraka Allah and thank


Jumat, 18 April 2008

QS. Al Hijr [15] : 9

"I Love You my Lord" by Muslimz


"Text" by Muslimz


Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya[793].
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
QS. Al Hijr [15] : 9


Sesungguhnya atas tanggungan Kami_lah mengumpulkannya
(di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya.
QS. Qiyaamah [75] : 17

Selasa, 15 April 2008

QS. Al Baqarah [2] : 45-46

"Oh Allah" Sketsa by Muslimz

"Quinea muslim girl" Photography by ademmm



"The Beginning" Fine Art by muslimz

"Oh Allah" Sketsa by Muslimz "Quinea muslim girl" Photography by ademmm "The Beginning" Fine Art by muslimz
inspires me, Baraka Allah gallery and thank you


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cak Riyanto Rusandoko
bersama Team Munggur Bung suParno, Bung suBandi,
Bung suYadi, Kang Tresno Widodo, Bung suPanto

Cak, sepurane kulo telat merespon bincang pean kalian kulo
pagi hari itu
Insya Allah 12 April 2008.

Cak, pean hebat kulo gak kiro kalau pean itu arek kuat, persis tentara ono padang pasir, sampai kulit pean iku item, tapi hati pean padang bersinar putih bersih,
aku gak ngalem pean tapi kulo rasane ayem, tentrem banget pean bicara
masalah hati, ikhlas, sabar, sodaqoh..

Semoga kulo saget niru kedik2 masalah hati, ikhlas, sabar, sodaqoh
kang pean sampaikan dumateng kulo

Semoga membawa hikmah kangge minimal kulo, pean lan arek2 guru
yang punya idealisme “pengabdian” Amin


Cak Riyanto Rusandoko
Sungguh aku hanya hamba AllaHh yang butuh ilmu sebagai bekal di dunia dan akhirat karena aku hanya hamba AllaHh diciptakan sebagai manusia yang sudah tua renta yang kerdil ilmu, hina, bodoh, dan lemah
Hamba harus keluar dari permainan dunia yang melelahkan, aku harus mencapai istiqomah & tuma’ninah menjalankan ibadah. Mengabdi kepada
AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa dengan mendapat barokah dari AllaHh dan petunjuk dari para Guru, amin


Cak Riyanto Rusandoko
masalah hati, ikhlas, sabar, sodaqoh yang pean bahas panjang lebar plus contoh kejadian dilingkungan pean ternyata tersurat dalam Al Qur’an, itu lho kehebatan pean
masalah pokok banget buat manusia cuma pean sampaikan waktu pean konggo kongko bareng arek2 guru onok seputar pohon munggur

Lha nek ustadz iku klambine putih resik opo gelem kongko onok seputar pohon munggur terus membahas masalah2 hati ikhlas, sabar, sadaqoh, gak cuma onok mimbar, jadi langsung terjun ke akar rumput
jadi gak bakal terjadi manusia iku srakah, mangan iku nawani arek liyan,

seneng weh-weh marang liyan, trus musti husnudzan [prangsongko apik] trus gak nate nesu [marah] dicacimaki orang, direndahno martabate.
Cak, susah temen isok ngelakoni perintahe Gusti AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Susah temen yo cak, mugo2 ae Gusti Allah maringi ampunan lan welas asih
kanggo kulo, pean,
lan arek arek Team Munggur kang seiman,
amin


Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
QS. Al Baqarah [2] : 45-46


Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, Karena kesabaran mereka; Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang menang[1026]."
[1026] maksud ayat 108, 110 dan 111 ialah bahwa orang-orang kafir itu diperintahkan tinggal tetap di neraka dan tidak boleh berbicara dengan Allah, Karena mereka selalu mengejek-ejek orang-orang yang beriman, berdoa kepada Allah supaya diberi ampun dan rahmat.
QS. Al Mu’minuun [23] : 111


(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
QS. Ali Imran [3] : 134


Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
QS. Ar Ra’d [13] : 26


Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka Telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
QS. AL Ahzab [33] : 58


(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
QS. Ar Ra’d [13] : 28


Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
QS. Al Hadiid [57] : 20

Minggu, 13 April 2008

QS. Al Baqarah [2] : 7


I_ lens and eye_ vision
photography by Deeevilish
Brother, photography inspires me, thank you




Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[799] di antara mereka".

[799] yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang Telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah SWT
QS. Al Hijr [15] : 39-40



Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang amat berat.
QS. Al Baqarah [2] : 7

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
QS. Al Baqarah [2] : 8

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka Hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
QS. Al Baqarah [2] : 9

Dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
QS. Al Baqarah [2] : 10

Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
QS. Al Baqarah [2] : 11

Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
QS. Al Baqarah [2] : 12

Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu Telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
QS. Al Baqarah [2] : 13

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami Telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."
QS. Al Baqarah [2] : 14

Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
QS. Al Baqarah [2] : 15

Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
QS. Al Baqarah [2] : 16

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26], Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat Melihat.
Mereka tuli, bisu dan buta[27], Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
QS. Al Baqarah [2] : 17



[20] yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya.
[21] Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
[22] Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.
[23] yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
[24] kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan benda, melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan menentang orang-orang Islam.
[25] Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.
[26] orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, Karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
[27] walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh Karena tidak dapat menerima kebenaran.

QS. Al 'Alaq [96] : 1-12


Photography "Qur'an" and "I Love Qur'an" by Muslim Women
Assalamu'alaikum Sister, Baraka Allah and thank you



Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
Karena dia melihat dirinya serba cukup.
Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
Seorang hamba ketika mengerjakan shalat[1590],
Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,
Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
[1590] yang dimaksud dengan orang yang hendak melarang itu ialah abu Jahal, yang dilarang itu ialah Rasulullah sendiri. akan tetapi usaha Ini tidak berhasil Karena abu Jahal melihat sesuatu yang menakutkannya. setelah Rasulullah selesai shalat disampaikan orang berita itu kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah mengatakan: "Kalau jadilah abu Jahal berbuat demikian pasti dia akan dibinasakan oleh Malaikat".
QS. Al ‘Alaq [96] : 1 sd 12



Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. Muzzamil [73] : 20




Jumat, 11 April 2008

QS. Yunus [10] : 10

Photography "My happiness" by Deeevilish

Brother, Baraka Allah "gallery" and thank you

Do'a [671] mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma"[672], dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam"[673]. dan penutup doa mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin"[674].

[671] Maksudnya: puja dan puji mereka kepada Allah.
[672] artinya: Maha Suci Engkau, Wahai Tuhan kami.
[673] artinya: sejahtera dari segala bencana
[674] artinya: segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
QS. Yunus [10] : 10

Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.


Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang Telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."
QS. Ali Imran [3] : 193, 194