Senin, 21 April 2008

Takdir Mubrom

best time to make dua_by adeeem

Bangladesh muslim_by Adeeem

Bangladesh muslim boy mosque_by Adeeem
Brother, baraka Allah gallery and thank


Takdir Mubrom
Oleh
Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd

Pengasuh
Pondok Pesantren
“MANBAUL QUR’AN”
Sukosono,
Jepara



Takdir Mubrom yaitu ketentuan Allah SWT yang tidak dapat dirubah, kita mencoba mencermati takdir sebelum penciptaan.


Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. Ali Imran [3] : 6


Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
QS.Al An’am [6] : 59

Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam Kitab yang nyata (Lauhul mahfuzh).
QS. An Naml [27] : 75


Mencermati takdir adalah hal yang paling sulit untuk diterapkan kedalam hati manusia, karena ketentuan Allah adalah hak yang pasti tidak dapat berkurang tidak lebih.

Sedang manusia hanya dapat menganalisa dan berusaha semaksimal mungkin. Kadang terlupakan dengan ketentuan Allah dimana kita dituntut wajib ridha. Jika kita ditimpa musibah “kematian anaksabarkekurangan rejeki “sabar” ataupun kelebihan rejeki syukurselintas contoh dalam kehidupan manusia
Pokok permasalahan yang kita hadapi sebagai hamba Allah hanya melantunkan rasa syukur dan sabar keduanya adalah kunci pendekatan diri kita kepada Allah SWT.
Kita harus berusaha konsisten dan mencoba menyesuaikan diri dengan takdir Allah dengan ridho, apapun kehendak Allah yang pahit getir jika kita ridlo niscaya Allah akan menggantikan dengan kenikmatan.


Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan Karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
QS. Al Baqarah [2] : 272

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang Telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
QS. Ali Imran [3] : 145



Tidak ada komentar: