Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi
ILMU
oleh
Rifda Muftiyyah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi
Tingkat akhir
Dalam kenyataan manusia sangat membutuhkan ilmu, sebelum manusia mendambakan mengenal ataupun mencintai Allah
Kita harus terlebih dahulu mencermati seperti apa yang ditulis
oleh Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd Pengasuh Pondok Pesantren “MANBAUL QUR’AN Sukosono, Jepara
Beliau menulis dalam website ini dengan judul [Takdir Mu’allaq] tertulis sebagai berikut
……. sekarang kita mulai mencoba mencermati rahasia yang tersurat dalam AlQur’an dan sebagai hamba Allah kita mulai belajar membaca sesuatu yang tersirat dari titik menuju titik hingga kita berharap deretan titik itu dapat menjadikan garis lurus hingga kita mampu mencinta Allah SWT.
Penulis ingin menyampaikan dan menganalisa apa yang ditulis beliau adalah “manusia” sebelum mendambakan mengenal dan mencintai Allah terlebih dahulu harus mempelajari ilmu agama sehingga hatinya menjadi ta’at, menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarangan oleh Allah dan Rasul.
Setelah manusia ta’at baru mulai belajar dengan rahasia yang terkandung dalam rahasia batinnya, jika penulis sampaikan dengan kata yang lugas manusia harus bertaubat terlebih dahulu, hingga minimal dapat mengenali “hawa nafsu” yang melekat didalam hati dan pokok permasalahan ini seperti perjalanan musafir, perjalanan yang panjang tersebut hanya mencari “ridho” Allah
Untuk perjalanan yang panjang tersebut manusia butuh guru/mursid, sesungguhnya manusia tidak dapat berjalan sendiri untuk menggapai dapat mencintai Allah, seperti yang penulis tulis dalam website ini dengan judul Dzurriyah Bissabab.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi
Tingkat akhir
Dalam kenyataan manusia sangat membutuhkan ilmu, sebelum manusia mendambakan mengenal ataupun mencintai Allah
Kita harus terlebih dahulu mencermati seperti apa yang ditulis
oleh Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd Pengasuh Pondok Pesantren “MANBAUL QUR’AN Sukosono, Jepara
Beliau menulis dalam website ini dengan judul [Takdir Mu’allaq] tertulis sebagai berikut
……. sekarang kita mulai mencoba mencermati rahasia yang tersurat dalam AlQur’an dan sebagai hamba Allah kita mulai belajar membaca sesuatu yang tersirat dari titik menuju titik hingga kita berharap deretan titik itu dapat menjadikan garis lurus hingga kita mampu mencinta Allah SWT.
Penulis ingin menyampaikan dan menganalisa apa yang ditulis beliau adalah “manusia” sebelum mendambakan mengenal dan mencintai Allah terlebih dahulu harus mempelajari ilmu agama sehingga hatinya menjadi ta’at, menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarangan oleh Allah dan Rasul.
Setelah manusia ta’at baru mulai belajar dengan rahasia yang terkandung dalam rahasia batinnya, jika penulis sampaikan dengan kata yang lugas manusia harus bertaubat terlebih dahulu, hingga minimal dapat mengenali “hawa nafsu” yang melekat didalam hati dan pokok permasalahan ini seperti perjalanan musafir, perjalanan yang panjang tersebut hanya mencari “ridho” Allah
Untuk perjalanan yang panjang tersebut manusia butuh guru/mursid, sesungguhnya manusia tidak dapat berjalan sendiri untuk menggapai dapat mencintai Allah, seperti yang penulis tulis dalam website ini dengan judul Dzurriyah Bissabab.
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
QS.At Taubah [9] : 122
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS.At Taubah [9] : 122
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al Mujaadilah [58] : 11
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Al A'raaf [7] : 176
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Al A'raaf [7] : 176
Semoga apa yang penulis utarakan dengan singkat dalam website airmatamursid.blogspot.com bermanfa’at untuk penulis pribadi dan semoga bermanfa’at untuk orang lain, amin.
Penulis ucapkan terimakasih kepada airmatamursid yang telah menjalin hubungan baik kepada kami, semoga silaturohim ini mendapat ridho Allah, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar