Minggu, 23 November 2008
TARAK
Ya Robbi,
hamba yang tua renta dan bodoh ini
tidak pernah malu meminta minta kepadaMU
dan.....
selalu berpesan kepada ustadzah yang mendalami AlQur'an Bil Ghaib
[membaca Al Qur'an dengan pejamkan mata]
jika kelak mereka telah lulus dan mempunyai pondok pensantren
jangan saja yang dipikirkan anak kecil, remaja,
akan tetapi.......
Pondok pesantren khusus orang tua yang sudah kelabu dan tua renta
yang membutuhkan tampungan untuk masa depan
artinya
sa'at ajal tiba
HUSNUL KHOTIMAH
Ya Robbi
hari ini
Senin, 24 Nopember 2008
hamba meminta do'a kepada Nyai [PP NU] yang akan tindak haji
Selasa 25 Nopember 2008
Ya Robbi
desahan nafas orang tua yang bodoh ini
terdengar sampai SANUBARI Nyai yang membimbing Al Qur'an Bil Ghoib
Ya Robb
kabulkanlah do'a beliau
membuat pondok pesantren
khusus membimbing orang tua yang sudah tua renta dan kelabu
Ya Robbi
Kabulkanlah do'a beliau Ya Robbi
amin
[Al-Fatihah]
Sabtu, 08 November 2008
Nabi (Agung Sayyidina) Muhammad SAW
Wahai Muhammad...
Engkau hamba Allah yang paling mulia
Sang kekasih Allah dan utusan Allah
Serta Nabi akhir zaman
Engkau berjuang mati-matian
untuk menyiarkan agama Islam
Tak pernah menyerah
Walaupun banyak cobaan dan tantangan
Engkau berjuang di medan perang
Melawan kaum kafir
Sampai akhir hayatmu
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
Muhammad...
Ingin ku teladani sifat-sifatmu
Yang berjiwa besar
Berhati mulia
Serta berbudi pekerti luhur
Sang pembawa rahmat serta syafa'at
meskipun kini kau telah tiada
Berpulang ke pangkuan-Nya
Namamu, Muhammad
Abadi dalam dunia
Maupun Akhirat
terima kasih Nabi Muhammad
Atas jasa-jasamu
By : Maulida Fulky Fauziati
Kelas V MI Al-Azhar Komplek Masjid
Baitul Khoir Bandung
Tulungagung 66274
Jawa Timur
Dikutip dari : Majalah Wanita Ummi
No.06/XX Oktober 2008/1429 H
Catatan : Maulida Fulky Fauziati adalah sahabat [Redaksi airmatamursid] saat RFM 1428 H
(Romadhon Fil Ma'had) di PPNU Kotagede Yogyakarta
Kamis, 29 Mei 2008
Perajin Batik Tulis
Batik Tulis
Oleh
Dra. Hj. Dwihening Jayanti
Guru Seni Batik
Batik telah mengalami perjalanan yang cukup panjang, mengalami pasang surut sesuai dengan zamannya.
Sa’at ini “Perajin batik halus” mulai berkurang karena telah surut, karena zaman sekarang adalah zaman modern dan semua nyaris disegala bidang menggunakan computer.
Perajin batik halus mengenaskan, kenapa ? masalah penghasilan ?! dalam satu hari dengan anak satupun tidak dapat mencukupi kehidupan keluarganya, pembaca ingin tahu berapa gaji mereka ? 20 ribu rupiah dan harus dapat menyelesaikan satu lembar kain batik dengan tekun, teliti, sabar, pikiran dan rasa harus focus satu “konsentrasi” jika tidak ? tentu tidak dapat menghasilkan sesuatu yang halus dan indah
Ketidak seimbangan antara pemilik perusahan yang nota bene adalah orang kaya raya dan dapat menunaikan ibadah haji berulangkali sedang nasib perajin batik makan sayur tempe dan sambal, betapa nikmat makan mereka dengan hasil jerih payah, betapa halal ! Subhanallah
Sungguh perbedaan antara pengusaha batik dan perajin batik jarak mereka antara bumi dan langit
Kini batik tulis halus tinggal kenangan masa lalu, tinggalan budaya bangsa
Jika pengusaha batik tetap memberi gaji sedikit, sesuatu yang wajar karena perhitungan dagang harus ada “untung rugi”, akan tetapi penulis mencoba mengingatkan apa yang tersurat didalam Al Qur’an, sehingga perajin batik akan bermunculan, sudah tidak selayaknya ada istilah “pahlawan tanpa tanda jasa” semua harus ada keseimbangan agar tidak ada istilah jarak antara langit dan bumi, karena semua adalah hamba Allah yang perlu disikapi dengan kelenturan hati,
Insya Allah, pengusaha batik adalah pelestari budaya bangsa, jika dalam relung hati terselip Ayat Ayat Suci, amin.
Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
QS. Al Hadiid [57] : 2
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dia kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
QS. Ar Ra’d [13]: 26
Rabu, 28 Mei 2008
Purna tugas
Ustadz Sukono
diselegarakan
pukul 13.30
Assalamu’alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh
Bismillahirohmanirrohin
Demikian Sustadz Sukono sebelum memulai berbicara dalam forum kecil yang diselenggarakan dalam rangka “Pamitan” bukan haji akan tetapi pamitan “purna tugas” sebagai PNS.
hanya menyampaikan makna yang tersurat dalam Al Qur’an bawa setiap muslim mempunyai hak untuk saling nasehat menasehati
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
QS. Al Ashr 103 [1-3]
Karena beliau sangat berhati hati dalam berbicara, apalagi sesuatu yang menyangkut hubungan hamba dengnanAllah SWT sebagai penguasa yang mengetahui isi hati manusia,
maka beliau menguraikan dengan bahasa dan simbul yang sangat sederhana “jika” kita hanya mempunyai satu buku sudah kita baca maka buku itu kita pinjamkan kepada orang lain dan seterusnya.
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
QS. As Shaff [61] : 1-4
QS. At Taubah [9] : 41
Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Katakanlah: "Sesungguhnya aku Telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik".
Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
QS. Al An ‘am [6] : 160-162
Minggu, 25 Mei 2008
Qataman Al Qur'an Bil Ghoib
mbah_ibu, bendahara dan Ustadzah Fafidzah
Menu dahar Ustadzah Hafidzah
Qataman Al Qur’an
dalam rangka
Mohon kepada Allah SWT agar
Mursid Thoriqoh Qodiriyyah Wan Naqshabandiyyah
Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi ra
diberi kesehatan dan panjang usia
di
PP”NU” Koatagede Jogjakarta
SABTU, 19 April 2008
Ba’da Isya’
Peserta/pembaca Al Qur'an
Pengurus PP “NU” , Ustadzah, Ustadzah Hafidzah,
Pengawas dan mBak nDalem
Tempat Masjid
Pembawa Acara Ustadzah Zuriyatul Farikah Spd
Do’a Qatam Ustadzah Hafidzah Murniyati
QATAMAN AL QUR’AN BIL GHOIB [petukan]
dalam rangka
Mohon kepada Allah SWT agar
Mursid Thoriqoh Qodiriyyah Wan Naqshabandiyyah
Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi ra
diberi kesehatan dan panjang usia
di
PP”NU” Koatagede Jogjakarta
SENIN, 19 Mei 2008
Ba’da Isya’
Pembaca Al Qur’an Bil Ghoib oleh hafidzah
Peserta/penyimak Pengurus PP “NU” , Ustadzah,
Pengawas dan mBak nDalem
Tempat Aula Masjid Lantai 2
Pembawa Acara Ustadzah Zuriyatul Farikah Spd
Do’a Qatam oleh Ustadzah Hafidzah Murniyati
QATAMAN AL QUR’AN BIL GHOIB
dalam rangka
Mohon kepada Allah SWT agar
Mursid Thoriqoh Qodiriyyah Wan Naqshabandiyyah
Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi ra
diberi kesehatan dan panjang usia
di
PP”NU” Koatagede Jogjakarta
Insya Allah
Kamis dan Jum’at, 5 dan 6 Juni 2008
Ba’da Isya’
Qataman Al Qur’an Bil Ghoib, oleh Hafidzah yang sudah wisuda
Peserta/penyimak Hafidzah
Tempat Ruang A2
Pembawa Acara Ustadzah Zuriyatul Farikah Spd
Do’a Qataman oleh Ustadzah Hafidzah Murniyati
Rabu, 21 Mei 2008
Gelisah seoorang hamba
Oleh
Lathifatul Muthi
Mahasiswa Jurusan Matematika
Tingkat akhir
Universitas Islam Negeri
Jogjakarta
hamba
adalah santri yang ke_kanak_kanak_an
kadang hamba tidak mengerti apa arti ke_kanak_kanak_an
hamba gelisah
perang pecah
hamper tiap sa’at
dalam relung jiwa yang mulai kotor
hamba
adalah santri
penuh dengan angan
angan yang sulit terkendali
kala pikiran melemah
jika dosa mengiringi
bagai tersumbat bebatuan
menutupi saluran air
hamba
adalah satri
kadang sakit
oleh tiupan kata yang membisik hati
digandeng tatapan mata membesar
sahabatku
jika engkau tahu
hamba begitu resah
ingin duduk bersamamu
mendengarkan ceritamu yang indah
tentang kehidupan dan kematian
Ya Robb
jagalah hamba dari kemunafikan
sahabatku
marilah kita memohon kepada Dia
agar kita jauh dari kebohongan
dan jauh dari ingkar janji
tak boleh kita lelah
dan tertidur dalam pembaringan
Ya Robb
hamba lemah
bagai burung sedang sakit
tak dapat terbang jauh
Ya Robb
hamba lemah
Ya Robb
hamba bersyukur
mengenal diri hamba
sehina apapun hamba
sekotor apapun jiwa hamba
sehitam apapun pikiran hamba
sekeras apapun hati hamba
cinta dan kasih sayang
tercurah dari do’a
Allahu khoirun haafidhoo
Wahuwa arhamur rochimiin
Allah adalah dzat yang paling baik dalam penjagaanNya
Dan Dialah yang paling welas diantara yang maha welas
Selasa, 20 Mei 2008
Romadhon Fil Ma’had
Oleh
Maulida Fulky Fauziati
Kelas !V-B M1 Plus Al Azhaar
Koomplek Masjid Baitul Khoir Bandung
Tulung Agung,
Jawa Timur 66274
Wahai para Syuhada
Engkau berjuang tak kenal lelah
Perang dan perang lagi
Menyerang kaum kafir
Banyak pasukan Islam yang gugur terbunuh
Nyawa dikorbankan, agama dipertahankan
Para syuhada
Engkau gugur di jalan Allah
Syuhada
Ingin kutiru kau suatu hari nanti
Gugur dalam mempertahankan agama Islam
Kau benar benar syuhada sejati
Tak mengharapkan imbalan sedikitpun
Engkau hanya ingin agama Islam abadi
Semoga cita cita mulyamu tercapai
PUISI ini dikutip oleh
Redaksi airmatamursid.blogspot.com
dari : Majalah Wanita Ummi; Identitas wanita Islam
No.01/XX Mei 2008/1429 H
CaTaTaN PriBaDi/ReDaKSi
Maulida Fulky Fauziati adalah teman sekamar akrab dengan Redaksi airmatamursid sewaktu Romadhon Fil Ma’had [RFM] 1428 H di Yogyakarta
Rabu, 07 Mei 2008
Ro' yang tersirat [2]
Ro' yang tersirat [2]
Mahasiswa Jutusan Matematika
Tingkat akhir
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jogjakarta
kisah ini masih aku persembahkan untuk sahabatku …. “Neng Lulu”
Insya Allah, aku tulis mengikuti jejak naluriku
dimana aku sedang belajar membaca Al Qur’an apa yang tersurat dan tersirat
Bismilahirrahmanirrahim
Ro’ ya Ro’
kala sahabatku Neng Lulu kecil dan aku,
sungguh betapa sulit membaca huruf ro’
aku dan neng Lulu kecil
harus belajar, berjuang agar tepat mengucapkannya
Ya Robb
jika ibunda neng Lulu kecil
tidak mendaratkan
cubitan melingkar pada paha,
aku dan neng Lulu kecil pasti tidak pernah bisa membaca,
huruf ro’
Ya Robb
Setelah aku dan neng Lulu kecil menjadi dewasa
Ya Robb
Engkau memberi pengertian dan membuka mata,
membuka hatiku dan neng Lulu kecil
Allahhu Akbar
ada kaidah ro’
Subhanallah
huruf ro’
huruf ro’ harakah fathah, dhammah
huruf ro’ saakin didahului huruf fathah, dhammah
huruf ro’ syaddah bertanda fathah, dhammah
huruf ro’ mauquf pada akhir ayat, kalimat
didahului huruf saakin,
didahului harakah fathah, dhammah
dibaca tebal, dengan bibir mengerucut kedepan
huruf ro’
bila dibaca Tarqiiq,
huruf ro’ dengan harakah kasrah,
huruf ro’ saakin yang didahului huruf yang berharakah kasrah
huruf ro’ syaddah dengan harkah kasrah
huruf ro’ mauquf
ro’ berada pada akhir ayat, kalimat didahului huruf yaa saakin
yaa saakin didahului harakah kasrah
dibaca tipis, ringan dan meringis.
kini aku mulai membaca Al Qur’an yang tersurat dan belajar membaca yang tersirat
Ro’ yang begitu indah, mengalir dari nadiku
mohon ridho MU,
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran Karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya[1532].
[1532] Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.
QS.Al Qiyaamah [75] : 16
Allahu Robbi
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya[793].
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
QS. Al Hijr [15] : 9
Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
QS. Al Qiyaamah [75] : 17
Alif laam raa, (Inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci[707], yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu,
[707] Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain.
QS. Huud [11] : 1
aku cinta
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
[35] Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
QS. Al Baqarah [2] : 32
Ro’ aku ta’at,
aku tanam dalam jiwa
“Robbi”
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS. An Nisa [4] : 59
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar. dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya."
QS. Huud [11] : 45
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, Maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
[1480] Maksudnya: nafkahkanlah nafkah yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.
QS. Taqhaabun [64] :16
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu[533] di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. sebagaimana dia Telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".
[533] Maksudnya: tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan pusatkanlah perhatianmu semata-mata kepada Allah.
QS. Al A’raaf [7] : 2
Ro’ yang menjaga,
mengawasiku,
“Robbi”
Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".
[879] menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar Aku ceritakan. dan beliau tidak mengucapkan Insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.
QS. Al Kahfi [18] :24
Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat- nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,
QS. Al Hajj [22] : 52
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
[767] bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat Ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
QS. Ar Ra’d [13] : 11
Ro’ yang selalu mencurahkan ni’matNya
“Robbi”
Maka dia tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
QS. An Naml [27] : 19
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
QS. Ar Ra’d [13] : 28
Ro’ yang aku rindu,
Ro’ yang memberi motivasi matematikaku
ﻩ ﻝ ﻝ ﺎ ﻝ ﻭ ﺱ ﺭ ﺩ ﻣ ﺡ ﻣ
Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah Telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.
QS. An Nuur [ 24] : 63
Ro’ yang aku ingin Dia ada dalam hidup dan matiku
“Ridho Robbi”
. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
QS. Al An’am [6] : 162
Ro’ yang aku tanam,
aku tanam dalam langkahku yang gontai
“Rohman Rohim”
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
QS. Al Fathikah [1] : 3
Ro’ yang aku rindu kedatangannya untuk menuju Robb ku
“Rosyid’
. (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS. Al Baqarah [2] : 112
Ro’ yang begitu lembut sentuhanNya
“Rouf”
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
QS. Al Ahzab [33] : 43
Ro’ yang aku ingin pergi jauh dariku
“Riya”
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].
[168] mereka Ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
QS. Al Baqarah [2] : 264
Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka Karena riya[297] kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, Maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
[297] riya ialah melakukan sesuatu Karena ingin dilihat dan dipuji orang.
QS. An Nisaa’ [4] : 38
Ro’ yang aku berlindung dariNya
“Riba”
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah[177]. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa[178].
[177] yang dimaksud dengan memusnahkan riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang Telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
[178] maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan riba dan tetap melakukannya.
QS. Al Baqarah [2] : 276
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
QS. Al Baqarah [2] : 278
Ro’ yang aku ingin masuk kedalamNya
“Roihan”
(dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."
QS. Al A’raaf [7] : 19
Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang,
QS. Thaahaa [20] : 118
Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".
QS. Thaahaa [20] : 119
Ro’ yang aku ingin memakannya
“rumman”
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
QS. An ‘am [6] : 141
Ro’ yang selalu mengawasiku
“Roqib”
Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (Malaikat-malaikat) yang Mengawasi (pekerjaanmu),
Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan,
Dan Sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
QS. Infithaar [82] : 10-14
Ro’ yang memberiku rizqi
“Rozzaq”
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
QS. At h Thalaaq [65] : 3
Ro’ yang maha tinggi,
Hamba berlindung kepadaMU dari takabur
Ya “Rofi”
Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[36] sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
QS. Al Baqarah [2] : 34
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
[294] dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
QS. An Nisaa’ [4] : 36
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.
QS. An Nahl [16] : 29
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
[1182] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.
QS. Luqman [31] : 18,19
Ro’ yang membuat hatiku berdebar
“Rofiq”
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.
[314] ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.
QS. An Nisaa’ [4] 69
Ro’ yang hembusannya menyejukkan langkah dan mataku
“Riyah”
Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
QS. Al Furqaan [25] : 48
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu Telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang Telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
QS. Al A’raaf [7] : 57
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
QS. Al Baqarah [2] : 164
Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
QS. Al Furqaan [25] : 48
Allah, dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
Qs. Ar Ruum [30] : 48
Dan Allah, dialah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, Maka kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.
QS. Fathir [35] : 9
Ro’ yang semoga menjauhi diriku
“Rihun”
Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,
QS. Al Ahqaaf [46] : 24
Dan juga pada (kisah) Aad ketika kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan,
QS. Adz Dzariyaat [51] : 41
Dan sungguh, jika kami mengirimkan angin (kepada tumbuh-tumbuhan) lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), benar-benar tetaplah mereka sesudah itu menjadi orang yang ingkar.
QS. Ar Ruum [30] : 51
Sesungguhnya kami Telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus,
QS. Al Qamar [54] : 19
Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
QS. Ali Imran [3] : 117
Ro’ Rihun dan Riyaahun
Do’a yang dipanjatkan Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, sebagai pendidik dan perantara utama bagi pengetahuan dan keimanan hamba hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa :
Allahummajj ‘alhaa riyaahan
Wala taj’alhaa riihan
Ya AllaHh jadikanlah 10 riyaah [angin yang membawa rahmat
dan janganlah Engkau jadikan 10 sebagai rihun [angin yang membawa azab]
Setiap lafad Riyah dalam Al Qur’an selalu mengandung arti Rohmat. Sedangkan setiap lafad Rihun dalam Al Qur’an selalu mengandung arti adzab
Lafad riyah adalah bentuk jamak dari lafad rihun artinya angin yang bermacam sifatnya dan bermacam manfa’atnya. Lafad rihun adalah bentuk mufrod [tunggal] angin satu arah
kecuali pada 2 surat dalam QS. Yunus [10] : 22 dan As Syuraa [42] ayat 33
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka Telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, Pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur".
QS. Yunus[10] : 22
Birihin Thoyyibah = tiupan angina yang baik, Rihun Ashifun = angina badai
Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, Maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,
QS. Asy Syuura [42] : 33
Ro’ yang meninggalkan diriku
“Ruh”
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.
QS. Al Anbiyaa [21] : 35
Ro’ biarkan aku didekatmu dengan ridhoMU
Karena aku tahu
Berkata, Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".
QS. Thaahaa [20] : 84
Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).
QS. At Taubah [9] : 59
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
QS. Al Bayyinah [98] : 8
Ro’ yang kurindukan kedatangannya
“Romadlon”
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
QS. Al Baqarah [2] : 183
Jumat, 02 Mei 2008
QS. Al Qiyaamah [75] : 17
Mahasiswa Jutusan Matematika
Tingkat Akhir
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jogjakarta
“NENG”, jika saja sahabatku ini laki laki akan aku panggil “GUS”
karena aku menghormati sahabatku,
dan menyayangi karena adab tatakramamu
santun……….
juga nasabmu,
kala itu “Neng Lulu” masih kecil dan begitu juga aku
neng dan aku tiada pernah faham akan arti Ro”
kala ibumu melantunkan kalimat Ro’ dengan diiringi
dengan erang kesakitan neng Lulu kecil,
sahabatku menagispun tak berani
cubitan itu selalu mendarat pada paha neng Lulu kecil
cubitan itu jatuh bertubi tubi
kala “neng kecil”
malas
tak pandai
menirukan gerak bibir
tapi setelah kita dewasa
betapa arti Ro’
sangat menggetarkan sanubariku
neng, engkau dilahirkan oleh “ibu” yang didalam dadanya dipenuhi Roh Al Qur’an
kini setelah aku dan neng Lulu dewasa
aku mencoba
mencoba, terus mencoba, mencoba
mencoba dan memulai membaca yang tersurat dan apa yang tersirat dalam Al Qur’an
kini Neng Lulu kecil sudah tumbuh dewasa
dan dapat melantukan menirukan gerak bibir
dengan sempurna
hanya dengan meraba pojok Al Qur’an tanpa melihat dengan mata,
kini neng Lulu dapat membaca yang tersurat dalam Al Qur’an dengan lancar
aku sebut “Bil Ghoib”
QS. Al Qiyaamah [75] : 17
Ternyata Ya Robb
Ro’
Berada dalam Surat [1]. Al Faatihah
Rosulullah
QS. Al Fatikhah [1] : 3
QS. Ali Imran [3] : 8
"Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
QS. Ali Imran [3] : 9
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS. An Nisaa’ [4] : 59
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
[314]. Ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.
An Nisaa' [4] : 69
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
QS. Al Hijr [15] : 9
yang kini Neng Lulu kecil dipanggil “Nyai”
oleh santri santri
Pondok Pesantren
………………….
Majenang, cilacap
Selasa, 29 April 2008
Mengapa Sholawat
Oleh
Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd
Pengasuh
Pondok Pesantren
Sukosono,
Tertarik membaca artikel Nurull Hudha Bellina Mahasisa Fakultas Seni Rupa [UNY] yang mengakhiri tulisannya dengan suatu ajakan antara lain :
Ibu, mari kita senantiasa memperbaiki diri, tekun mengkaji, dan berusaha menjadi hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa yang shalihah sehingga dapat mendidik anak-anak yang kelak menjadi penolong agama AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Ilmu merupakan pemelihara iman, maka selain menumbuhkan keimanan dalam jiwa anak, bekali pula mereka dengan ilmu sehingga mereka menjadi generasi-generasi mu’min yang kokoh.
Bukankah Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, sebagai pendidik dan perantara utama bagi pengetahuan dan keimanan hamba hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Berdasarkan logika tersebut, Beliau merupakan “Kekasih” pilihan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa yang paling besar jasanya memberikan contah akhlak yang mulia.
68. Al Qalam [68] : 4
perlu diingat bahwa perintah bersholawat bukan inisiatif atau kehendak pribadi Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, akan tetapi bersumber dari Firman AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
[1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230] dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai nabi.
QS. Al Ahzab [33] : 56
QS. Muhammad [47] : 2
selain itu penulis tidak akan mengupas secara detail “mengapa harus sholawat” tak lupa semoga langkah kita selalu mendapat ridlo, amin.
Senin, 28 April 2008
Ibu dan anak
"Yoruba Wedding_Muslim Women by ademmm
Nurull Hudha Bellina
Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa
Universitas Negeri Jogjakarta
Tingkat akhir
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, namun Allah Swt membekali setiap diri dengan pendengaran, penglihatan, dan hati supaya dipergunakan untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan keesaan-Nya.
Allah telah memberi amanah kepada setiap hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Demikian penting hubungan ayah dan anak hingga Allah menamai salah satu surat dalam Al-Qur’an dengan nama seorang ayah yang begitu piawai mendidik anaknya, nasehat-nasehat yang disampaikan pada sang anak tertulis jelas dalam QS. Luqman sehingga kita pun dapat mengambil pelajaran daripadanya. Meskipun demikian, mari kita ingat kembali hadist berikut ini:
Otak anak berkembang hingga mencapai perkembangan 80% dari sempurna ketika anak berusia 5 tahun, tinggal 20% lagi perkembangan otak yang masih bisa dioptimalkan selama sisa usianya. Artinya, pengalaman; lingkungan; pola asuh; pola didik; dan pola hidup yang dialami pada 5 tahun awal kehidupan amat besar pengaruhnya pada pembentukan pribadi seseorang.
Ibu, mari kita senantiasa memperbaiki diri, tekun mengkaji, dan berusaha menjadi hamba AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa yang shalihah sehingga dapat mendidik anak-anak yang kelak menjadi penolong agama Allah Swt. Ilmu merupakan pemelihara iman, maka selain menumbuhkan keimanan dalam jiwa anak, bekali pula mereka dengan ilmu sehingga mereka menjadi generasi-generasi mu’min yang kokoh.
Belajar menulis
Istikharoh
Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadis
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jogjakarta
Ya Robb
perkenankanlah hamba menulis Firman MU
dengan jari jemariku
Ya Robb
hamba latihan belajar menulis Al Qur'an,
Ya Robb perkenankanlah
sesungguhnya hamba hanya mencari ridlo MU
jika hamba salah niat dalam mengawali menulis
ampuni hamba Ya Robb
Minggu, 27 April 2008
Bertemu Kekasih
"Allah" by Sighing quietly
Oleh
Yuliana PP
Alumni Jurusan Aqidah Filsafat
Fakultas Usulludin
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jogjakarta
“Wahai engkau yang tersenyum lebih manis dari madu, sesungguhnya bertemu denganmu adalah jawaban dari setiap pertanyaan” [Maulana Rumi dalam Masnawai]
Si Pecinta adalah “hamba” yang mempunyai naluri untuk mencintai, dalam artikel ini penulis tidak akan mengupas secara linguistic [bahasa] tentang si pencinta [hamba], karena penulis sadar bahwa tidak punya kemampuan untuk hal itu, akan tetapi penulis mencoba untuk memberikan interpretasi atas kecintaan dari si pencipta [hamba]. Semoga hal ini bisa memberikan faedah bagi para pecinta dan yang sedang mengalami jatuh cinta, terlebih sebagai wujud cinta kepada “Sang Kekasih” Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW.
Rasa cinta pada dasarnya merupakan naluri dasar yang dianugerahkan oleh “Sang Pencipta” AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa , kepada setiap hamba_Nya. Bahkan binatang yang diklaim sebagian orang sebagai makhluk tanpa akal budi juga memiliki naluri “cinta” Kita amati induk ayam yang akan selalu menjaga anak_anaknya yang masih kecil dari gangguan makhluk yang akan mencederai karena naluri rasa cinta, tidak luput binatang buas pun mempunyai naluri rasa cinta, melindungi kepada anak_anaknya. Subhanallah.
Demikian pula manusia manusia sebagai makhluk paling rasional memiliki akal budi yang lebih mampu menerjemahkan “makna” cinta pada proporsinya, namun demikian tidak sepenuhnya akal budinya berfungdi dengan baik jika tidak didasari dengan kesadaran “primordial” yang telah diterapkan dalam Firman Nya.
Bukankah sejak zaman azali manusia telah mengadakan perjanjian primordial [meminjam istilah Cak Nur Almarhum] dengan Sang Pencipta
Al A'raaf [7] : 172
Rasa cinta yang mendasar adalah ketika seorang mampu menerjemahkan cinta itu dalam perilakunya. Bukankah cinta kepada_Nya berarti juga mencinta kekasih_Nya ? Sang “Khairul Anam” putra “Abdullah” bin Abdul Mutholib adalah hamba yang mendapat sampur kekasih pilihan_Nya. Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, beliaulah pemangku kesempurnaan yang dianugerahkan oleh_Nya. Jadi sudah sewajarnya setiap manusia yang merasa mencintainya_Nya juga mencintai kekasih_Nya, yakni Al Amin yang terpercaya.
Mencintai Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW. Bukanlah suatu hal yang bersifat “teoritis” tapi “realistis”. Bukankah mencintai kekasih juga berarti siap berkorban untuknya. Apapun akan diberikan si pencinta agar bias bersua dengan yang dicintai.
Alangkah indah hidup bila senantiasa bersua dan bersama dengan yang dicintai. Namun apalah daya saat ini bukanlah zaman Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Muhammad SAW, maka tiada mungkin pada saat ini berkumpul bersamanya. Namun demikian rasanya bersua dengan beliau pun serasa sudah memenuhi dahaga untuk berkumpul bersama meski hanya lewat “mimpi”. Tak berlebihan kiranya bila ibn ‘Araby melukiskan suatu keindahan yang tida terhingga pada saat kekasih menampakkan diri kepada yang mengasihi
“ La insu yasfigfiu lilgalby illa”
Idza tajalla lahu al habibu”
“Tak satupun keindahan yang mampu menghibur hati, selain”
ketika kekasih menampakkan diri
Demikian pula kecintaan kepada Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Muhammad SAW akan terasa terobati dikala si pecinta mampu bersua dengannya mesti hanya lewat mimpi, sehingga segala penantian tidak terasa sia sia tatkala keinginannya tercapai.
Hidup si pencinta akan terasa lebih berarti dengan tercapainya keinginan bersua dengan yang dicinta, bahkan jika boleh memilih si pencinta tidak ingin berpisah dengan yang dicintainya.
Bukankah Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW pernah mengajarkan bahwa seorang pecinta yang bermimpi bertemu dengannya akan teruraikan segala k3esulitannya dan terselesaikan pula segala persoalannya.
Betapa Maha Agung dan Welas asih Sang Pencipta “AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa”. Rasa cinta yang dimiliki si pecinta “hamba” benar benar dirasuki rasa cinta yang dalam kepada kekasihNya Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Muhammad SAW.
Bahkan ibn ‘Araby lebih lanjut mengajarkan do’a bagi si pecinta tentang keagungan cinta yang yang dipanjatkan kepada “Sang Pencipta Cinta” AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Harga cinta adalah “tak pernah berakhir dan tak ada obatnya”
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kerinduan
Akan cinta bukan rasa cinta itu
Agar aku menikmati kebahagiaan
Si pecinta akan senantiasa merasakan kerinduan yang mendalam kepada yang dicintainya. Bahkan dengan mengingatnya si pecinta akan lebih berharga dan bersemangat dalam menghadapi kehidupannya mesti tanpa bersua dengannya.
Apapun yang dilakukan si pecinta akan lebih berarti tatkala didasari akan ingatan kepada yang dicintai. Demikian pula segala hal yang didasarkan pada kecintaan akan Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW, sungguh akan terasa indah, bahkan yang tersulit apapun akan terasa mudah tatkala ingatan kepada kekasih menghiasi setiap langkahnya.
Dalam setiap langkah tiada pernah lepas lisan dan hatinya
menyebut kekasih yang dicintai’
Ya Nabi,
Ya Rasul,
Engkaulah rembulan
hamba merindukan pencerahan di malam gulita
Engkaulah pembawa lentera penerang kedalam jiwa tiap hamba
Setiap hamba mengharap cinta
Lantunan Salawat dan do’a keselamatan atasmu
Tiada cukup mengobati rasa rindu kepadamu.
Namun senantiasa menyebut namamu setiap nafasku
Bersamaan pula menyebut Asma_Nya
Rasa rindu serasa mengobati kerinduanku padamu,
Harapan dan sederet do’a senantiasa hamba lantunkan
Setiap permohonan kepada MU Ya Robb
Suatu sa’at hamba dapat bersua dan berkumpul
Dengan kekasih di kehidupan yang abadi
Bukankah Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW
Pernah memberikan rasa “bahagia” kepada si pencinta
Bahwa mereka akan dikumpulkan dengan hamba yang dicintai
“anta man ahbabta”
Dengan mencintai Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW
Semoga Sang Pencipta rasa cinta yakni AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Akan mengumpulkan kita dengan ……
Rasul utusan AllaaHh Shub-HanaHhu wa ta’aalaa
Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW
Pada kehidupan yang abadi kelak
Amin.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].
[1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230] dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai nabi.
QS. Al Ahzab [33] 56
Santri asal Kota Ukir Jepara
Nota : http://www.airmatamursid.blogspot.com/ sedikit merubah format [tidak merubah arti] agar mudah difahami “awam”
Jumat, 25 April 2008
QS.At Taubah [9] :122
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi
Tingkat akhir
Dalam kenyataan manusia sangat membutuhkan ilmu, sebelum manusia mendambakan mengenal ataupun mencintai Allah
Kita harus terlebih dahulu mencermati seperti apa yang ditulis
oleh Ustadzah Dzuriyatul Farihah Spd Pengasuh Pondok Pesantren “MANBAUL QUR’AN Sukosono, Jepara
Beliau menulis dalam website ini dengan judul [Takdir Mu’allaq] tertulis sebagai berikut
……. sekarang kita mulai mencoba mencermati rahasia yang tersurat dalam AlQur’an dan sebagai hamba Allah kita mulai belajar membaca sesuatu yang tersirat dari titik menuju titik hingga kita berharap deretan titik itu dapat menjadikan garis lurus hingga kita mampu mencinta Allah SWT.
Penulis ingin menyampaikan dan menganalisa apa yang ditulis beliau adalah “manusia” sebelum mendambakan mengenal dan mencintai Allah terlebih dahulu harus mempelajari ilmu agama sehingga hatinya menjadi ta’at, menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarangan oleh Allah dan Rasul.
Setelah manusia ta’at baru mulai belajar dengan rahasia yang terkandung dalam rahasia batinnya, jika penulis sampaikan dengan kata yang lugas manusia harus bertaubat terlebih dahulu, hingga minimal dapat mengenali “hawa nafsu” yang melekat didalam hati dan pokok permasalahan ini seperti perjalanan musafir, perjalanan yang panjang tersebut hanya mencari “ridho” Allah
Untuk perjalanan yang panjang tersebut manusia butuh guru/mursid, sesungguhnya manusia tidak dapat berjalan sendiri untuk menggapai dapat mencintai Allah, seperti yang penulis tulis dalam website ini dengan judul Dzurriyah Bissabab.
QS.At Taubah [9] : 122
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Al A'raaf [7] : 176
Kamis, 24 April 2008
QS.Al A'raaf [7] : 57
Oleh
Latifatul Muthi
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jurusan Matematika
kuning keemasan
bola merah bersembunyi
malu pada lembutnya angin
gemercik hembusannya
aku memandang sore yang tersenyum
dibalut getar dawai mata
keraguan menyelinap
bangunkan kekasih
sebut namaMU tentramkan hati
pasrah jiwa tak tertahan
do’a bibir hiasi maghrib
Ya Roob…… maghrib
benar…… benar maghrib
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
QS. Al A’raaf [7] : 57
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya
QS.Hijr [15] : 22
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], padahal kamu mengetahui.
QS.Al Baqarah [2] : 22
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
QS. Al Baqarah [2] : 21
kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.
QS. Al Baqarah [2] : 160
QS. Ar Ra’d [13] :28