Mahasiswa Jutusan Matematika
Tingkat Akhir
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga
Jogjakarta
“NENG”, jika saja sahabatku ini laki laki akan aku panggil “GUS”
karena aku menghormati sahabatku,
dan menyayangi karena adab tatakramamu
santun……….
juga nasabmu,
kala itu “Neng Lulu” masih kecil dan begitu juga aku
neng dan aku tiada pernah faham akan arti Ro”
kala ibumu melantunkan kalimat Ro’ dengan diiringi
dengan erang kesakitan neng Lulu kecil,
sahabatku menagispun tak berani
cubitan itu selalu mendarat pada paha neng Lulu kecil
cubitan itu jatuh bertubi tubi
kala “neng kecil”
malas
tak pandai
menirukan gerak bibir
tapi setelah kita dewasa
betapa arti Ro’
sangat menggetarkan sanubariku
neng, engkau dilahirkan oleh “ibu” yang didalam dadanya dipenuhi Roh Al Qur’an
kini setelah aku dan neng Lulu dewasa
aku mencoba
mencoba, terus mencoba, mencoba
mencoba dan memulai membaca yang tersurat dan apa yang tersirat dalam Al Qur’an
kini Neng Lulu kecil sudah tumbuh dewasa
dan dapat melantukan menirukan gerak bibir
dengan sempurna
hanya dengan meraba pojok Al Qur’an tanpa melihat dengan mata,
kini neng Lulu dapat membaca yang tersurat dalam Al Qur’an dengan lancar
aku sebut “Bil Ghoib”
QS. Al Qiyaamah [75] : 17
Ternyata Ya Robb
Ro’
Berada dalam Surat [1]. Al Faatihah
Rosulullah
QS. Al Fatikhah [1] : 3
QS. Ali Imran [3] : 8
"Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
QS. Ali Imran [3] : 9
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS. An Nisaa’ [4] : 59
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
[314]. Ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.
An Nisaa' [4] : 69
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
QS. Al Hijr [15] : 9
yang kini Neng Lulu kecil dipanggil “Nyai”
oleh santri santri
Pondok Pesantren
………………….
Majenang, cilacap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar