Sabtu, 10 Oktober 2009

Sumpahku



Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi
pagi ini
hamba yang tua renta, bodoh, dan kelabu ini
datang memenuhi sumpah yang pernah hamba dengungkan sewaktu wirid
wirid yang membuat dada yang tua dan bodoh ini melantunkan sumpah
sumpah seorang murid bahwa kelak setelah akhir pekerjaan dunia
melelahkan tulang tulang
yang mulai keropos
...................
Ya Allah, hamba bersumpah Demi MU
akan melanjutkan sisa hidup ini, dengan mengabdi kepada Mursid
............................
karena ridlo guru adalah ridlo Allah SWT
duh Mursidku ........
betapun tidak dapat terjanggkau dengan kasad mata telanjang
namun aku yang tua renta ini
selalu merasakan kehadiran dan menaungi, kala ......
orangtua yang sudah renta dan bodoh ini, gelisah .....
dan yang membuat hidup ini menjadi berarti adalah diterima sumpah ini
dengan penjabaran hati ............
analisa pikir .....................
Kini .................
kelak ................
aku yang tua dan bodoh ini
akan menempati sudut sudut Masjid
petilasan Mursidku menyampaikan dawuh dawuh
kepada sebagian muridnya
Ya Allah ...........
sambungkan denyut nadi ini kepada kekasihMU
Hadotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi ra
Amin Ya Robbil 'alamin

catatan pribadi
terimakasih kepada yang berikhrar menjadi anakku
terimakasih kepada yang dengan tulus mengakui orangtua renta ini menjadi nenek

Tidak ada komentar: